JAKARTA - Radiator berfungsi menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan terhindar dari panas berlebih atau overheating. Komponen ini sangat krusial dalam memastikan performa mesin kendaraan tetap optimal dan tahan lama.
Namun, kerusakan pada radiator, terutama kebocoran, masih sering terjadi dan berpotensi menimbulkan masalah serius. Kondisi radiator bocor dapat mengurangi efektivitas sistem pendingin dan membahayakan keselamatan mesin.
Dampak dan Tanda Radiator Bocor Menurut Mekanik Berpengalaman
Fatur, seorang mekanik di Kota Serang, menjelaskan bahwa radiator bocor menyebabkan cairan pendingin berkurang drastis. Hal ini membuat mesin kehilangan kemampuan mengatur suhu sehingga berisiko cepat panas dan menurunkan performa.
“Kalau radiator bocor dibiarkan, lama-lama mesin bisa jebol,” ungkap Fatur kepada RRI pada Senin, 20 Oktober 2025. Biaya perbaikan akibat kerusakan mesin jauh lebih besar dibandingkan jika masalah radiator segera diatasi.
Tanda-tanda radiator bocor yang perlu diwaspadai antara lain cairan pendingin sering berkurang tanpa alasan jelas. Muncul bercak cairan berwarna hijau atau merah di bawah kendaraan, suhu mesin naik cepat, serta bau cairan pendingin tercium dari ruang mesin.
Pencegahan dan Perawatan Agar Radiator Tetap Prima
Fatur juga mengimbau agar masyarakat rutin memeriksa kondisi radiator dan seluruh sistem pendingin kendaraan. Perawatan sederhana seperti mengecek tabung cadangan coolant dan memastikan selang radiator tidak retak dapat mencegah kebocoran.
Dengan perawatan rutin dan penanganan segera saat ditemukan tanda-tanda masalah, kebocoran radiator dapat dicegah. Hal ini membuat kendaraan tetap aman digunakan dan usia mesin pun lebih panjang.
Menjaga radiator agar tetap dalam kondisi prima adalah langkah awal untuk menghindari kerusakan mesin yang mahal. Kesadaran terhadap tanda-tanda radiator bocor dan tindakan cepat dapat menyelamatkan kendaraan dari masalah serius.